LAPORAN
KEGIATAN SURVEI
MAN
3 KEDIRI
Dosen Pembimbing :
Dr. Atrup, M.Pd. MM
Dewi Ratnawati, S.Pd
Oleh :
1. M.
Irfan Baihaqi (11.1.01.01.0173)
2. Mary
Nuzullul Muvida (11.1.01.01.0176)
3. Maya
Nining Ekasari (11.1.01.01.0178)
4. Mochamad
Arifin (11.1.01.01.0189)
5. Muhammad
Agung Nugroho (11.1.01.01.0198)
6. Heru
Mahardika (11.1.01.01.0142)
7. Taufiq
Rachman S . (11.1.01.01.0296)
Prodi
Bimbingan dan Konseling
Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Nusantara PGRI Kediri
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta karuniaNya sehingga kami dapat mengajukan proposal kegiatan survey di sekolah untuk memenuhi tugas dan
sekaligus untuk mengetahui program layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
dan di Luar Sekolah.
Dalam proposal ini akan di jelaskan
tujuan pembuatannya dan hal apa saja yang akan di ungkap di sekolah maupun luar
sekolah dengan menggunakan teori-teori yang ada. Dan tak lupa ucapan terima
kasih kami ucapkan kepada :
1.
Dr. Atrup, M.Pd.
MM ( selaku dosen pembina sekaligus pembimbing mata kuliah LBK di luar sekolah
dan di sekolah )
2.
Teman-teman
yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal ini,
3.
Serta semua
pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Mengingat pengetahuan dan kemampuan kami yang
terbatas, penyusunan proposal ini masih jauh dari sempurna. Maka, kami harapkan kritik dan saran pembaca
demi kesempurnaan penyusunan proposal yang akan datang.
Kediri,
19 November 2012
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................
BAB I 1
PENDAHULUAN ...........................................................................................................................
A.
Latar belakang kegiatan survey.............................................................................................
B.
Ruang lingkup kegiatan survey.............................................................................................
C.
Tujuan kegiatan survey .........................................................................................................
D.
Manfaat kegiatan survey.......................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
..............................................................................................................................
A.
Konsep dasar BK .................................................................................................................
B.
Ruang lingkup dan bidang garapan guru BK........................................................................
C.
Dasar pengembangan dan penyusunan program BK.............................................................
D.
Personalia terlibat dalam pengembangan dan penyusunan
program BK...............................
BAB III
METODE
SURVEY.........................................................................................................................
Jenis metode................................................................................................................................
A.
Prosedur Survey....................................................................................................................
B.
Personalia yang terlibat dalam survey...................................................................................
C.
Teknik analisis yang di gunakan............................................................................................
BAB IV
HASIL SURVEY.............................................................................................................................
A.
Keadaan sekolah....................................................................................................................
1. Sejarah MAN 3 Kediri......................................................................................................
2. Keadaan Guru...................................................................................................................
3. Keadaan Siswa..................................................................................................................
4. Visi MAN 3 Kediri............................................................................................................
5. Misi MAN 3 Kediri...........................................................................................................
B.
Data - data hasil survey.........................................................................................................
1.Dasar pengembangan dan penyusunan
program................................................................
2. Pelaksanaan program BK..................................................................................................
3. Evaluasi Program...............................................................................................................
4. Personalia BK....................................................................................................................
5. Bukti - bukti program........................................................................................................
C.
Analisis data..........................................................................................................................
BAB V
A.
Kesimpulan............................................................................................................................
B.
Saran......................................................................................................................................
Daftar pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan
bimbingan dan konseling semakin mengalami peningkatan dari segi kualitas guru
maupun dari kualitas pelayanan bimbingan di sekolah. Pada saat ini terjadi
perubahan paradigma pendekatan bimbingan dan konseling, yaitu dari yang
beroentasi tradisonal,remidial,klinis,dan terpusat pada konselor menuju kepada
pendekatan yang berorentasi perkembangan dan preventif.Pelayanan BK
Komprehensif berdasarkan pada upaya pencapaian tugas perkembangan,
Kita
mengtahui Bimbingan dan Konseling sangat berpengaruh pada dunia pendidikan
karena segala sesuatu yang berkaitan dengan karir,bakat,minat dan lain lain,
menjadi salah satu pokok bahasan yang diberikan oleh guru BK. Oleh karena itu
peran dan keprofesionalan guru BK sangat berperan penting pada hal ini. Perubahan
konseptual BK
Keperadaan
bimbingan dan konseling secara formal di indonesia relatif belum lama, yaitu
secara resmi yaitu sejak di berlakukannya kurikulum 1975 sekolah
indonseia.Sebagai suatu hal yang baru maka tentu saja dimungkinkan akan banyak
terjadi kesalah pahaman di kalangan pendidikan sendiri atau juga diluar
lingkungan pendidikan,dan bahkan mungkin juga kesalahan kesalahan yang lain
yang justru dilakukan oleh pelaksana kegiatan bimbingan konseling itu
sendiri.Bimbingan dan konseling merupakan suatu profesi yang bersifat dinamis,
artinya sebgai jenis bidang profesi yang memberikan layanan kepada para
pemangku kepentingan akan terus berusaha mengikuti perubahan kebutuhan dan
masalah yang dihadapi oleh para pemangku kepentingan. Berpijak dari hal itu
maka tentulah terjadi perubahan paradigma yang dipakai dalam melayani para
pemangku kepentingan.Perubahan tersebut dapat dilihat dengan melakukan
perbandingan dari waktu ke waktu kecenderungan kegiatan layanan yang diberikan.
B. Ruang Lingkup Survey
1. Bagaimana
dasar pengembangan dan penyusunan program BK ?
2. Bagaimana
proses dasar pelaksanaa program BK ?
3. Bagaimana
proses evaluasi program BK ?
4. Siapa
saja personalia program BK ?
5. Apakah
ada bukti – bukti fisik program BK ?
C. Tujuan dan Manfaat Survey
Tujuan
:
1. Untuk
mengetahui Dasar Pengembangan dan Penyusunan Program BK
2. Untuk
mengetahui Pelaksanaa Program BK
3. Untuk
mengetahui Evaluasi Program BK
4. Untuk
mengetahui Personalia Program BK
5. Untuk
mengetahui Bukti – Bukti Fisik Program BK
Manfaat
:
1. Manfaat
Praktis
Membantu memberikan
pengetahuan mengenai Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
2. Manfaat
Teoritis
Hasil kegiatan survey
di harapkan mampu memberi manfaat bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Bimbingan
dan Konseling.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling
1. Pengertian
BK
Bimbingan dan konseling perkembangan yaitu proses
bantuan yang proaktif dan sistematika dalam memfasilitasi individu mencapai
tingkat perkembangan yang optimal, pribadi yang efekti-produktif, dan
keberfungsiannya di dalam lingkungan melalui interaksi yang sehat.
2. Tujuan BK
Tujuan
pemberian layanan bimbingan ialah agar individu dapat: (1) merencanakan
kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang
akan datang; (2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya
seoptimal mungkin; (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan,
lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya; (4) mengatasi hambatan dan
kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan,
masyarakat, maupun lingkungan kerja.
a) Menghayati
nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku
b) Berperilaku
atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai dan berani
menghadapi resiko.
c) Memiliki
kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam mengekspresikan emosi
atau dalam memenuhi kebutuhan diri.
d) Mampu
memecahkan masalah secara wajar dan objektif
e) Memelihara
nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam berinteraksi
dengan orang lain.
f) Menjunjung
tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar
dalam kehidupan sosial.
g) Mengembangkan
potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif
h) Memperkaya
strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan kehidupan yang
semakin kompetitif.
i)
Mengembangkan dan memelihara penguasaan
perilaku, nilai, dan
kompetensi yang
mendukung pilihan karir.
j)
Meyakini nilai-nilai yg terkandung
dalam pernikahan dan berkeluarga sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yg bermartabat
3. Fungsi
BK
a) Pemahaman, yaitu membantu peserta didik
(siswa) agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya
(pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).
b) Preventif, yaitu upaya konselor untuk
senantiasa mengantisi-pasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya
untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik.
c) Pengembangan, yaitu konselor senantiasa berupaya
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang mem-fasilitasi
perkembangan siswa.
d) Perbaikan
(Penyembuhan), yaitu
fungsi bimbingan yang bersifat kuratif.
e) Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam
membantu individu memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi,
dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat,
keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
f) Adaptasi, yaitu fungsi membantu para
pelaksana pendidikan khususnya konselor, guru atau dosen untuk mengadaptasikan
program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat kemampuan, dan
kebutuhan individu (siswa).
g) Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam
membantu individu (siswa) agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan
konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama.
4. Prinsip
BK
Terdapat
beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fondasi atau landasan bagi
layanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis
tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau
bimbingan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Prinsip-prinsip itu adalah
sebagai berikut : Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai
fondasi atau landasan bagi layanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari
konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian
layanan bantuan atau bimbingan, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut.
a. Bimbingan diperuntukhan bagi semua
individu (guidance is for all individuals)
b. Bimbingan bersifat individualisasi
Setiap individu bersifat unik (berbeda satu sama lainnya)
c. Bimbingan menekankan hal yang
positif.
d. Bimbingan merupakan usaha bersama,
sekolah mereka sebagai teamwork terlibat dalam proses bimbingan.
e. Pengambilan keputusan merupakan hal
yang esensial dalam Bimbingan.
f. Bimbingan Berlangsung dalam Berbagai
Setting (Adegan) Kehidupan.
5. Ada
12 azas Bimbingan Konseling yaitu:
1. Kerahasiaan
Yaitu azas dimana Konselor wajib
merahasiakan masalah yang dihadapai klien kepada siapapun, dan ini
merupakan kunci kepercayaan klien terhadap konselor.
2. Kesukarelaan,
Konselor dan
klien melaksanakan proses BK secara sukarela.
3. Keterbukaan.
Keterbukaan klien untuk membahas masalahnya sangat menentukan bagi keberhasilan proses BK.
Keterbukaan klien untuk membahas masalahnya sangat menentukan bagi keberhasilan proses BK.
4. Kekinian.
Masalah yang ditangani oleh BK adalah masalah yang terjadi saat ini,meski mungkin ada kaitannya dengan masa lalu.
Masalah yang ditangani oleh BK adalah masalah yang terjadi saat ini,meski mungkin ada kaitannya dengan masa lalu.
5. Kemandirian.
Post dari proses BK adalah
kemandirian klien utk dapat mengatasi masalahnya sendiri.
6. Kegiatan.
BK harus mendorong klien utk
melakukan kegiatan yg mendukung bagi jalan keluar dari masalahnya.
7. Kedinamisan.
BK hendaknya bukan sekedar mampu
memecahkan masalah tapi juga mampu membawa klien kepada perubahan yg lebih
baih.
8. Keterpaduan.
BK mampu memadukan berbagai aspek
kepribadian klien.
9.
Kenormatifan.
BK harus sesuai dengan norma yang
berlaku, baik norma Agama, adat, hukum, ilmu maupun kebiasaan sehari-hari.
10. Keahlian.
BK merupakan layanan profesional
dan dilakukan oleh profesional pula.
11. Alih
Tangan.
Jika Konselor sekolah
belum mampu membantu penyelesaian masalah klien di karenakan sudah di luar
keahliannya, hendaknya klien di rujuh kepada pihak yang berkompeten.
12. Tur
Wuri Handayani.
BK mampu memberikan
rasa nyaman, keteladanan dan dorongan untuk maju.
B. Ruang Lingkup dan Bidang Garapan
Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Dalam ruang lingkup BK landasan atau
dasar program merupakan suatu keputusan awal dan menentukan yang harus diambil
oleh pemegang kebijakan pendidikan di sekolah bagi terwujudnya suatu program
bimbingan dan konseling sekolah. Merancang keputusan dasar yang kuat memerlukan
usaha kerjasama semua unsur dan personel sekolah, termasuk dengan orang tua dan
masyarakat, sehingga program bimbingan dan konseling bisa diterima dan
memberikan manfaat bagi semua siswa. Dengan demikian, selama tahap pengembangan
program bimbingan dan konseling, para stakeholder hendaknya bermusyawarah untuk
menentukan filosofi, misi dan fungsi dan isi keseluruhan program.
Dasar pengembangan program yang lengkap merupakan hal yang sangat penting
untuk memastikan bahwa program bimbingan dan konseling sekolah menjadi suatu
bagian utuh dari seluruh program pendidikan untuk keberhasilan para siswa. Selain demikian, program BK
merupakan program yang integral dengan keseluruhan program sekolah maka harus
disusun selaras dengan program pendidikan, program disesuaikan dengan kebutuhan
siswa, sekolah, daerah setempat dan dikembangkan secara bertahap dengan
melibatkan semua unsur sekolah dalam perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, dan
penilaian.
Tahap
pengembangan program BK dimulai dari tahap perencanaan program (planning) yang
antara lain :
1)
Meneliti
kebutuhan siswa (need assesment).
2)
Mengklasifikasi
tujuan yang ingin dicapai.
3)
Membuat batasan
jenis program yang akan dibuat.
4)
Meneliti jenis
program yang sudah ada.
5)
Mengupayakan
dukungan dan kerjasama (humas).
6)
Menentukan prioritas
program.
Berlanjut pada proses penyusunan program (designing) bimbingan dan konseling di
sekolah yang dilakukan melalui lima tahap aktivitas, yaitu :
1)
Merumuskan
tujuan secara ooperasional.
2)
Memilih
strategi pelaksanaan program sesuai dengan kondisi sekolah.
3)
Menjabarkan
komponen program.
4)
Menganalisis
kemampuan staf sekolah.
5)
Mengadakan
peningkatan kemampuan staf.
Ketika
perencanaan dan penyusunan program telah matang, maka tahap pelaksanaan program
(implementing) dimulai, antara lain dengan tahap berikut :
1)
Mengidentifikasi
sumber yang diperlukan.
2)
Termasuk
personil sarana, prasarana, dan waktu.
3)
Membuat
instrumen pengukuran keberhasilan pelaksanaan program.
4)
Melaksanakan
program dan menyesuaikan dengan pelaksanaan program sekolah yang lain.
5)
Mengadakan
perubahan atau perbaikan program.
Kemudian perlu adanya tahap penilaian
program (evaluating), dengan tujuan mengetahui sejauh mana kemaksimalan
pelaksanaan program BK,
Tahap evaluasi
antara lain :
1)
Menentukan
komponen program yang akan dinilai.
2)
Memilih model
penilaian program.
3)
Memillih
instrumen penilaian.
4)
Menentukan
prosedur pengumpulan data.
5)
Menciptakan
sistem monitoring pelaksanaan program.
6)
Menyajikan
data, analisis, dan laporan hasil penilaian.
C. Dasar Pengembangan dan Penyusunan
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Paradigma pendekatan bimbingan dan konseling yang berorientasi perkembangan
dan preventif yakni bimmbingan dan konseling komprehensif. Dalam pelaksanaanya
menekankan kolaborasi antara konselor dengan para personal sekolah lainnya.
Terintegrasi dengan proses pendidikan di sekolah secara keseluruhan dengan
upaya membantu siswa agar dapat mengembangkan atau mewujudkan potensi diri
secara penuh (aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir).
Pelayanan BK komprehensif dikembangkan bedasarkan karakteristik
perkembangan, tugas perkembangan, ptensi, atau masalah-masalah siswa dengan
mengimplementasi BK di sekolah diorientasikan pada upaya memfasilitasi potensi
siswa (pribadi, sosial, belajar, karir), atau pengembangan pribadi siswa sebagai
makhluk berdimensi biopsikososiospiritual.
D.
Personalia
yang terlibat dalam Pengembangan dan Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling
di Sekolah.
Untuk
kelancaran dalam pelaksanaan survey ini kami memerlukan personalia yang
terlibat dari pihak sekolah diantaranya :
1.
Kepala sekolah yang berfungsi sebagai
edukator, manager, administrator dan supervisor Pemimpin / Leader Inovator
Motovator.
2.
Wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan menyusun
perencanaan membaut program kegiatan dan melaksanakan program,
Pengorganisasian, Pengarahan, Ketenagaan, Pengoordinasian, Pengawasan,
Penilaian, Identifikasi dan pengukuran data,dan Penyusunan laporan.
3.
Guru melakukan kerjasama dengan konselor dalam
mengidentifikasi siswa yang memerlukan bimbingan dan konseling,
mengalihtangankan siswa yang membutuhkan penanganan pada ahli pembimbing,
memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan BK, membantu
mengumpulkan informasi yang dipersatukan dalam layanan BK, dan menerapkan nilai
dan bimbingan dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Koordinator BK bertugas
a. Mengkoordinasikan guru pembimbing dalam:
1) Memasyarakatkan layanan BK
2) Menyusun program BK
3) Melaksanakan program BK
4) Mengadministrasikan program BK
5) Menilai program BK
6) Mengadakan tindak lanjut
b. Membuat usulan kepada kepala sekolah dan
mengusahakan terpenuhinya sarana dan prasarana
c. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan
BK kepada kepala sekolah
5. Konselor
a. Ikut merumuskan program BK
b. Melaksanakan program BK
c. Melaksanakan layanan BK terhadap siswa
tanggungannya
d. Mengevaluasi hasil dan proses layanan BK
e. Menganalisis hasil evaluasi
f. Melaksanakan tindak lanjut hasil analisis
penilaian
g. Mengadministrasikan kegiatan BK bersama
koordinator
h. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan
kepada koordinator pembimbing dan kepala sekolah
i. Menampilkan pribadi sebagai figur moral yang
berakhalak mulia
j. Berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan
di sekolah
6. Administrasi
a. Membantu guru BK dalam mengadministrasikan
seluruh kegiatan BK di sekolah
b. Membantu guru BK dalam menyiapkan sarana
BAB III
METODE SURVEY
A. Jenis Metode Survey
1. Wawancara,
digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai pembahasan ruang lingkup dalam
proposal kegiatan survey di sekolah.
2. Observasi,
digunakan untuk melihat keadaan secara langsung mengenai pembahasan dalam ruang
lingkup kegiatan survey.
3. Dokumentasi,
digunakan untuk memperkuat dan memperjelas bukti fisik saat kegiatan survei
berlangsung
B. Prosedur Survey
1. Tahap
- tahap wawancara meliputi :
a.
Menentukan siapa yang diwawancarai
b.
Mempersiapkan wawancara
c.
Gerakan awal
d.
Melakukan wawancara dan memelihara agar
wawancara produktif
e.
Menghentikan wawancara dan memperoleh
rangkuman hasil wawancara
2. Tahap
– tahap observasi
a. Menentukan
tempat yang akan di observasi.
b. Menentukan
siapa saja yang menjadi observe.
c. Menentukan
data- data yang di perlukan.
d. Menentukan
cara mengumpulkan data.
e. Menyediakan
perlengkapan dalam proses kegiatan observasi, seperti alat – alat tulis,
kamera, dan perekam.
3. Tahap
– tahap dokumentasi
a. Mengetahui
tempat yang akan di dokumentasikan.
b. Menyediakan
peralatan dokumentasi.
c. Mengatahui
teknik – teknik pendokumentasian secara tepat sehingga hasilnya maksimal.
C. Personalia yang terlibat dalam
survey
1. Survaiver
1: M. Irfan Baihaqi sebagai Pewawancara
1
2. Survaiver
2: Moch. Agung N. sebagai Pewawancara 2
3. Survaiver
3: Mary Nuzullul Muvida sebagai Notulen 1
4. Survaiver
4: Maya Nining Ekasari sebagai Notulen 2
5. Survaiver
5: Mochamad Arifin sebagai Dokumenter
6. Survaiver
6: Heru Mahardika sebagai Observer 1
7. Survaiver
7: Taufiq Rachman S. sebagai Observer 2
D. Teknik analisis yang digunakan
Dalam kegiatan survey disekolah kelompok kami
menggunakan teknik deskriptif kualitatif, yaitu dalam
penelitian kualitatif sumber data dipilih dan disesuaikan dengan tujuan
penelitian. Proses pengumpulan data mengutamakan perspektif emic (mementingkan
bagaimana responden memandang dan menafsirkan dunia sekitarnya). Sesuai dengan
jenis data, penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, wawancara,
pengamatan dan dokumentasi. Ketiga metode pengumpulan data ini merupakan ciri
khas penelitian kualitatif.
1. Dalam
metode observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung tentang
kondisi di lapangan, baik yang berupa keadaan fisik maupun perilaku yang
terjadi selama berlangsungnya penelitian. Dalam pengertian sempit observasi
berarti pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang
diselidiki.
2.
Dalam metode wawancara dengan cara
bertanya langsung kepada responden baik terstruktur maupun tidak terstruktur.
Seperti halnya dalam teknik pengumpulan data dengan observasi, maka dalam
wawancara ini pun hasilnya dicatat dan direkam untuk menghindari terjadinya
kesesatan. Di samping itu peneliti juga menggunakan teknik recall yaitu
menggunakan pertanyaan yang sama tentang suatu hal dengan maksud memperoleh
kepastian jawaban dari responden. Apabila hasil jawaban pertama dan selanjutnya
sama, maka data dapat disebut sudah maksimal.
3. Pengumpulan
data melalui teknik ini dimaksudkan untuk melengkapi hasil data yang diperoleh
melalui wawancara dan observasi. Dengan analisis dokumen ini diharapkan data
yang diperlukan menjadi benar-benar valid. Dokumen yang dapat dijadikan sumber
antara lain foto, laporan penelitian, buku-buku yang sesuai dengan penelitian,
dan data tertulis lainnya.
BAB IV
HASIL SURVEY
A. Keadaan Man 3 Kediri
1.
Sejarah MAN 3 Kediri
Madrasah
Aliyah Negeri (disingkat MAN) 3 Kediri adalah sekolah setaraf SMA di bawah naungan Kementerian Agama Indonesia yang terletak di Jalan Letjend
Soeprapto Nomor 58, Kelurahan Banaran, Kecamatan Kota, Kediri, Jawa
Timur. Saat ini MAN
3 Kediri adalah
Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional yang diresmikan tahun 2010.
MAN 3
Kediri pada awalnya adalah Sekolah Guru Agama Islam (SGAI) Kediri yang
berlokasi di barat alun-alun kota Kediri pada tanggal 25 Agustus 1950.
Setahun kemudian, SGAI diubah namanya menjadi Pendidikan Guru Agama Pertama Negeri (PGAP N), yang kemudian, namanya diubah lagi menjadi Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Kediri pada tahun 1960.
Setahun kemudian, SGAI diubah namanya menjadi Pendidikan Guru Agama Pertama Negeri (PGAP N), yang kemudian, namanya diubah lagi menjadi Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Kediri pada tahun 1960.
PGAN
Kediri, pindah ke gedung baru, Jalan Letjend Soeprapto Nomor 48 pada tahun
pelajaran 1966-1967. Berdasarkan SK. Menteri Agama Nomor 16 dan 17/1978, pada
tanggal 16 Maret 1978, kelas 1, 2 dan 3 PGAN 4 Tahun berubah menjadi MTs Negeri 2 Kediri, sedangkan
eks-PGAN6tahun menjadi PGA.
Mulai
1 Juli 1992 tepatnya tahun ajaran 1990/1991 secara resmi PGAN Kediri
dialihfungsikan menjadi MAN 3 Kediri. Alih fungsi ini berdasarkan SK. Mentri
agama. RI tanggal 27 Januari 1992 no 42. Sebagai Kepala MAN 3 Kediri pertama
kali adalah Drs. H. Soeparno.
Sejak
alih fungsi PGAN Kediri menjadi MAN 3 Kediri, tepatnya pada bulan Juli 1992,
sekolah ini telah mengalami banyak penyempurnaan dan kemajuan yang sangat
pesat, apalagi setelah sekolah yang beralamat di Jalan Letjend Suprapto Nomor
58 ini termasuk salah satu dari 25 Madrasah
Aliyah yang terpilih dalam program peningkatan mutu pendidikan Kontrak
Prestasi tahun 2007 di seluruh Indonesia.
Kemajuan Man
3 Kediri yang semakin membanggakan bisa dilihat dari sarana
pembelajaran yang modern, fasilitas fisik yang lengkap, program-program madrasah
yang dapat diunggulkan, prestasi sekolah
maupun siswa di berbagai even perlombaan tingkat lokal,regional, nasional maupun internasional.
Pada tahun 2009, MAN 3 Kediri berganti
nama lagi menjadi MAN Kota Kediri 3 hingga
sekarang.
2.
Keadaan Guru
Konselor
Nama guru Bk Man 3 Kediri
1. Nama Guru :
Drs. Suyono, M.Pd.
Tahun Mulai Mengajar : 1998
Alamat :
Pojok – Kepuhrejo – Gampengrejo – Kediri
2. Nama Guru :
Dra. Sri Hartati
Tahun Mulai Mengajar : 2010
Alamat :
Perum Bumi Asri Blok W/6 Kaliombo – Kediri
3. Nama Guru :
Nur Eka Agustin, S.Psi.
Tahun Mulai Mengajar : 2009
Alamat :
Ketami RT.02/II Pesantren – Kediri
4. Nama Guru :
Deny Purwanti, S.Pd
Lama mengajar :
Masih 2 bulan
Alamat :
Praparan Ds. Asmorobangun, Kec. Puncu, Kab. Kediri
3.
Keadaan Siswa MAN 3 KEDIRI
Siswa-siswi MAN 3 Kediri terkenal
religious dengan segudang prestasinya, dengan jumlah siswa sebanyak 1.266 siswa
yang di pegang oleh 4 konselor. Diantara tugas – tugasnya yaitu Pak Suyono
menangani sebanyak 326 siswa, Bu Sri menangani sebanyak 327 siswa, Bu Eka menangani
sebanyak 309 siswa, dan Bu Deny menangani sebanyak 304 siswa.
Namun demikian ada saja
permasalahan tiap siswa yang tidak beda jauh dengan sekolah pada umumnya. Rata
– rata siswa yang mempunyai masalah datatang dengan sendirinya ke ruang BK.
Permasalahan yang sering di tangani guru BK seperti :
Masalah pribadi yang
berkaitan dengan hubungan sosial dengan temannya dan Bimbingan karir untuk
kelas 12.
4.
Visi MAN 3 Kediri
1. ISLAMI, yaitu menciptakan
kegiatan yang bernuansa Islam meliputi :
* Pembudayaan salam
* Pembudayaan bacaan Basmallah
* Kegiatan taddarus sebelum
pelajaran dimulai ( ± 15 menit )
* Sholat dhuha pada waktu
istirahat I ( 10.00 – 10.15 )
* Sholat dhuhur berjama’ah pada
istirahat II ( 11.45 – 12.15 )
* Sholat Jum’at di masjid
At-Taqwa MAN 3 Kediri
* Penambahan pelajaran muhadatsah
* Kajian Islami oleh Seksi
Kerohanian Islam (SKI) dan sholat
* Kegiatan siswa yang berkaitan
dengan peringatan hari besar Islam
* Semua mata pelajaran
dikorelasikan dengan nilai-nilai Islam.
* Berbusana Islami
* Berperilaku dan bersikap Islami
2. UNGGUL, yaitu berusaha
menghasilkan prestasi yang optimal dalam berbagai
bidang, diantaranya :
* Unggul dalam perolehan DANEM
* Unggul dalam penjaringan
melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi
* Unggul dalam penguasaan IPTEK
* Unggul dalam lomba kreativitas
* Unggul dalam olah raga
* Unggul dalam disiplin madrasah
* Unggul dalam ketrampilan
* Unggul dalam kebersihan dan
ketertiban
3. POPULIS, yaitu dikenal dan
diminati masyarakat melalui :
* Peningkatan prestasi akademis
* Peningkatan prestasi ekstra
kurikuler (Drumb Band, Pramuka, PMR, KIR
IPA/IPS/Bahasa,
Jurnalis, Pecinta Alam, Karate, Sepak bola, dll)
* Pengadaan lomba-lomba tingkat
MTs/SMP, MA/SMA
4. INDAH, yaitu menciptakan suasana
dan iklim belajar yang sejuk, aman, indah dan nyaman agar siswa kerasan di
sekolah dengan cara :
* Menjaga dan memelihara
kebersihan lingkungan
* Pengadaan dan pemeliharan taman
sekolah
* Pengadaan program penghijauan
5. MANDIRI, yaitu menyiapkan dan
memberi bekal kepada siswa yang akan
langsung terjun dalam kehidupan
masyarakat melalui :
* Pengembangan bahasa ( Bahasa
Arab dan Bahasa Inggris )
* Ketrampilan IPA terapan
* Ketrampilan otomotif
* Ketrampilan tata busana
* Ketrampilan komputer
5.
Misi MAN 3 Kediri
1.Menumbuhkan penghayatan dan
pengamalan nilai-nilai Islam dan budaya bangsa sebagai sumber kearifan dan bertindak.
2.Mengembangkan potensi akademik
peserta didik secara optimal sesuai dengan bakat dan minat melalui proses
pembelajaran.
3.Melaksanakan pembelajaran dan
bimbingan secara efektif kepada peserta didik dibidang ketrampilan sebagai
modal untuk terjun ke dunia usaha.
4.Mengembangkan potensi peserta
didik melalui kegiatan olah raga dan kesenian serta kegiatan ekstra kurikuler
lain untuk memupuk disiplin dan mengembangkan kreativitas.
5.Mengoptimalkan kompetensi warga
madrasah dalam memberi pelayanan kepada siswa dan masyarakat pengguna
pendidikan.
6.Menerapkan manajemen partisipatif
dengan melibatkan warga madrasah dan stakeholders berdasarkan konsep School
Based Management.
7.Mengembangkan potensi akademik
peserta didik secara optimal sesuai dengan bakat dan minat melalui proses
pembelajaran.
8.Mengembangkan potensi peserta
didik melalui kegiatan olah raga dan kesenian serta kegiatan ekstra kurikuler
lain untuk memupuk disiplin dan mengembangkan kreativitas.
9.Menerapkan manajemen partisipatif
dengan melibatkan warga madrasah dan stakeholders berdasarkan konsep School
Based Management
B. Data –data / Informasi Hasil Survei di MAN 3 Kediri
1.
Dasar
pengembangan dan penyusunan program
MAN 3 Kediri sudah mulai menggunakan Kerangka
Kerja Utuh sebagai dasar dalam penyusunan dan pengembangan program BK. Namun
dalam kenyataannya, masih menggunakan pola 17+. Kerangka Kerja Utuh telah
diaplikasikan dalam penyusunan dan pelaksanaan program BK di sekolah tersebut
yang berupa IKMS.
2.
Pelaksanaan program BK
Ada
kolaborasi antara guru mata pelajaran, wali kelas, guru pembimbing (guru BK),
dan kepala sekolah untuk membantu dan memfasilitasi siswa. Dalam kegiatan
pelayanan masuk kelas tidak ada, dengan demikian guru BK memanfaatkan waktu
upacara untuk di isi dengan kegiatan layanan informasi. Sehingga program yang
dibuat dapat terlaksana walaupun tidak semuanya.
3.
Evaluasi
program BK
Evaluasi
program BK Di MAN 3 Kediri dulu pernah dibuat, namun untuk tahun ini masih
belum ada antara pembuatan program, pelaksanaan program dan penilaan program.
4. Personalia BK
Personalia BK MAN 3 Kediri terdiri dari ;
· Kepala sekolah
· Wakil
kepala sekolah
· Wali
kelas
· Guru
mata pelajaran
· Koordinator
dan guru pembimbing (BK)
5.
Menemukan
bukti – bukti program
BK di Man 3 Kediri terdapat program bulanan,
program semesteran, dan program tahunan. (terlampir)
C.
Analisis
Data
Berdasarkan
hasil survay pada tanggal 14 Nopember 2012 yang bertempat di MAN 3 KEDIRI,
kelompok kami menyimpulkan bahwa bimbingan dan konseling di MAN 3 KEDIRI sudah
sesuai dengan progam yang terbaru. Ada beberapa hal yang masih belum tercapai
dan menghabat terlaksananya progam bimbingan dan konseling secara efektif,
salah satunya Bimbingan dan konseling di MAN 3 KEDIRI tidak mendapat jam masuk
kelas melainkan guru Bimbingan dan konseling mengunakan jam upacara , setiap
guru membawahi sekitar 304-327 siswa dari total jumlah siswa ada
1266 dibimbing oleh 4 guru bimbingan dan konseling untuk memberikan informasi
tentang BK. Terkait tidak ada nya jam masuk kelas BK di MAN 3 KEDIRI, maka
progam yang dibuat oleh guru BK tidak
terlaksana secara efektif,sehingga Guru
menggunakan metode IKMS (Identivikasi
Kebutuhan Masalah Siswa) untuk mengetahui hal apa yang perlu diajarkan oleh
guru bimbingan dan konseling , prosedurnya IKMS tersebut disebar ke kelas dan
nantinya kan diisi oleh siswa diisi lengkap dengan biodata siswa meliputi nama,
kelas, dll, nantinya hasil IKMS tersebut akan diprosentase hingga akhinya akan
muncul prosentase terbanyak maka hal tersebut yang akan dijarkan oleh guru BK
kelas kelas contoh : bagaimana membuat
suasana belajar di kelas menjadi nyaman.
Ada 4 Guru
Bimbingan dan Konseling di MAN 3 KEDIRI :
Drs. SUYONO, MPd. Selaku koordinator Bimbingan
Konseling
Dra. SRI HARTATI Selaku Bendahara
NUR EKA AGUSTIN,
S.Psi. Selaku Sekertaris
DENY
PURWANTI,Spd. Selaku
anggota
BK
di MAN 3 Kediri sekarang sudah tidak dipandang lagi sebagai polisi sekolah oleh
siswa, karena BK di MAN 3 Kediri
mengurusi tentang masalah pribadi siswa atau masalah yang berkaitan
dengan karir bukan mengurusi kedisiplinan siswa atau ketertiban siswa karena
sudah ada tim tatib yang menangani hal tersebut dengan sepengetahuan BK. Siswa
juga sangat aktif untuk datang ke BK dalam rangka meminta saran , motivasi ,
pemecahan masalah yang hadapi , atau masalah nilai dan masalah lainya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyusunan
dan pelaksanaan program BK MAN 3 Kediri sudah menggunakan Kerangka Kerja Utuh,
namun dalam pemberian pelayanan informasi yang mengalami kendala dimana tidak
ada jam yang bisa di gunakan untuk layanan masuk kelas sehingga memanfaatkan waktu
upacara untuk di isi dengan kegiatan layanan informasi.
B. Saran
Ruang
BK di MAN 3 Kediri menurut kami sudah cukup bagus dan menarik, sudah ada ruang
konseling, lemari penyimpanan data siswa dan buku pribadi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Saipullah STIKIP. 2010. Survey
Permasalahan BK Di Sekolah. (Online), (http://saipullahbk.blogspot.com/2010/12/survey-permasalahan-bk-di-sekolah.html, Diakses 16 November 2012).