Proposal

Sabtu, 24 November 2012

CONTOH HASIL LAPORAN KEGIATAN SURVEY MAN 3 KEDIRI


LAPORAN KEGIATAN SURVEI
MAN 3 KEDIRI
Dosen Pembimbing :
Dr. Atrup, M.Pd. MM
Dewi Ratnawati, S.Pd

Oleh :
1.    M. Irfan  Baihaqi                             (11.1.01.01.0173)
2.    Mary Nuzullul Muvida                    (11.1.01.01.0176)
3.    Maya Nining Ekasari                       (11.1.01.01.0178)
4.    Mochamad Arifin                            (11.1.01.01.0189)
5.    Muhammad Agung Nugroho          (11.1.01.01.0198)
6.    Heru Mahardika                               (11.1.01.01.0142)
7.    Taufiq Rachman S   .                       (11.1.01.01.0296)


Prodi Bimbingan dan Konseling
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Nusantara PGRI Kediri
2012



KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karuniaNya sehingga kami dapat mengajukan proposal kegiatan survey di sekolah untuk memenuhi tugas dan sekaligus untuk mengetahui program layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan di Luar Sekolah.
Dalam proposal ini akan di jelaskan tujuan pembuatannya dan hal apa saja yang akan di ungkap di sekolah maupun luar sekolah dengan menggunakan teori-teori yang ada. Dan tak lupa ucapan terima kasih kami ucapkan kepada :
1.      Dr. Atrup, M.Pd. MM ( selaku dosen pembina sekaligus pembimbing mata kuliah LBK di luar sekolah dan di sekolah )
2.      Teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal ini,
3.      Serta semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Mengingat pengetahuan dan kemampuan kami yang terbatas, penyusunan proposal ini masih jauh dari sempurna. Maka, kami harapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan penyusunan proposal yang akan datang.



Kediri, 19 November 2012

Penyusun,






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................
BAB I 1
PENDAHULUAN ...........................................................................................................................
A.    Latar belakang kegiatan survey.............................................................................................
B.     Ruang lingkup kegiatan survey.............................................................................................
C.     Tujuan kegiatan survey .........................................................................................................
D.    Manfaat kegiatan survey.......................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN ..............................................................................................................................
A.    Konsep dasar BK .................................................................................................................
B.     Ruang lingkup dan bidang garapan guru BK........................................................................
C.     Dasar pengembangan dan penyusunan program BK.............................................................
D.    Personalia terlibat dalam pengembangan dan penyusunan program BK...............................
BAB III
METODE SURVEY.........................................................................................................................
Jenis metode................................................................................................................................
A.    Prosedur Survey....................................................................................................................
B.     Personalia yang terlibat dalam survey...................................................................................
C.     Teknik analisis yang di gunakan............................................................................................
BAB IV
HASIL SURVEY.............................................................................................................................
A.    Keadaan sekolah....................................................................................................................
1. Sejarah MAN 3 Kediri......................................................................................................
2. Keadaan Guru...................................................................................................................
3. Keadaan Siswa..................................................................................................................
4. Visi MAN 3 Kediri............................................................................................................
5. Misi MAN 3 Kediri...........................................................................................................
B.     Data - data hasil survey.........................................................................................................
1.Dasar pengembangan dan penyusunan program................................................................
2. Pelaksanaan program BK..................................................................................................
3. Evaluasi Program...............................................................................................................
4. Personalia BK....................................................................................................................
5. Bukti - bukti program........................................................................................................
C.     Analisis data..........................................................................................................................
BAB V
A.    Kesimpulan............................................................................................................................
B.     Saran......................................................................................................................................

Daftar pustaka
Lampiran

 


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perkembangan bimbingan dan konseling semakin mengalami peningkatan dari segi kualitas guru maupun dari kualitas pelayanan bimbingan di sekolah. Pada saat ini terjadi perubahan paradigma pendekatan bimbingan dan konseling, yaitu dari yang beroentasi tradisonal,remidial,klinis,dan terpusat pada konselor menuju kepada pendekatan yang berorentasi perkembangan dan preventif.Pelayanan BK Komprehensif berdasarkan pada upaya pencapaian tugas perkembangan,
Kita mengtahui Bimbingan dan Konseling sangat berpengaruh pada dunia pendidikan karena segala sesuatu yang berkaitan dengan karir,bakat,minat dan lain lain, menjadi salah satu pokok bahasan yang diberikan oleh guru BK. Oleh karena itu peran dan keprofesionalan guru BK sangat berperan penting pada hal ini. Perubahan konseptual BK
Keperadaan bimbingan dan konseling secara formal di indonesia relatif belum lama, yaitu secara resmi yaitu sejak di berlakukannya kurikulum 1975 sekolah indonseia.Sebagai suatu hal yang baru maka tentu saja dimungkinkan akan banyak terjadi kesalah pahaman di kalangan pendidikan sendiri atau juga diluar lingkungan pendidikan,dan bahkan mungkin juga kesalahan kesalahan yang lain yang justru dilakukan oleh pelaksana kegiatan bimbingan konseling itu sendiri.Bimbingan dan konseling merupakan suatu profesi yang bersifat dinamis, artinya sebgai jenis bidang profesi yang memberikan layanan kepada para pemangku kepentingan akan terus berusaha mengikuti perubahan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh para pemangku kepentingan. Berpijak dari hal itu maka tentulah terjadi perubahan paradigma yang dipakai dalam melayani para pemangku kepentingan.Perubahan tersebut dapat dilihat dengan melakukan perbandingan dari waktu ke waktu kecenderungan kegiatan layanan yang diberikan.
B.     Ruang Lingkup Survey
1.      Bagaimana dasar pengembangan dan penyusunan program BK ?
2.      Bagaimana proses dasar pelaksanaa program BK ?
3.      Bagaimana proses evaluasi program BK ?
4.      Siapa saja personalia program BK ?
5.      Apakah ada bukti – bukti fisik program BK ?
C.    Tujuan dan Manfaat Survey
Tujuan :
1.      Untuk mengetahui Dasar Pengembangan dan Penyusunan Program BK
2.      Untuk mengetahui Pelaksanaa Program BK
3.      Untuk mengetahui Evaluasi Program BK
4.      Untuk mengetahui Personalia Program BK
5.      Untuk mengetahui Bukti – Bukti Fisik Program BK
Manfaat :
1.      Manfaat Praktis
Membantu memberikan pengetahuan mengenai Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
2.      Manfaat Teoritis
Hasil kegiatan survey di harapkan mampu memberi manfaat bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Bimbingan dan Konseling.






   
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Konsep Dasar  Bimbingan dan Konseling
1.      Pengertian BK
Bimbingan dan konseling perkembangan yaitu proses bantuan yang proaktif dan sistematika dalam memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pribadi yang efekti-produktif, dan keberfungsiannya di dalam lingkungan melalui interaksi yang sehat.
2.      Tujuan BK
Tujuan pemberian layanan bimbingan ialah agar individu dapat: (1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang akan datang; (2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin; (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya; (4) mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkung­an pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
a)      Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku
b)      Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai dan berani menghadapi resiko.
c)      Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri.
d)     Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif
e)      Memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam berinteraksi dengan orang lain.
f)       Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar dalam kehidupan sosial.
g)      Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif
h)      Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan kehidupan yang semakin kompetitif.
i)        Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai, dan kompetensi yang mendukung pilihan karir.
j)        Meyakini nilai-nilai yg terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yg bermartabat
3.      Fungsi BK
a)   Pemahaman, yaitu membantu peserta didik (siswa) agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).
b)  Preventif, yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisi-pasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik.
c)   Pengembangan, yaitu konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang mem-fasilitasi perkembangan siswa.
d)     Perbaikan (Penyembuhan), yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif.
e)   Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
f)       Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan khususnya konselor, guru atau dosen untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat kemampuan, dan kebutuhan individu (siswa).
g) Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu  individu (siswa) agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama.
4.      Prinsip BK
Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fondasi atau landasan bagi layanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut : Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fondasi atau landasan bagi layanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut.
a.       Bimbingan diperuntukhan bagi semua individu (guidance is for all individuals)
b.      Bimbingan bersifat individualisasi Setiap individu bersifat unik (berbeda satu sama lainnya)
c.       Bimbingan menekankan hal yang positif.
d.      Bimbingan merupakan usaha bersama, sekolah mereka sebagai teamwork terlibat dalam proses bimbingan.
e.       Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam Bimbingan.
f.       Bimbingan Berlangsung dalam Berbagai Setting (Adegan) Kehidupan.
5.      Ada 12 azas Bimbingan Konseling yaitu:
1.   Kerahasiaan
Yaitu azas dimana Konselor wajib merahasiakan masalah yang dihadapai klien kepada siapapun, dan ini  merupakan kunci kepercayaan klien terhadap konselor.
2. Kesukarelaan,
Konselor dan klien melaksanakan proses BK secara sukarela.
3.   Keterbukaan.
Keterbukaan klien untuk membahas masalahnya sangat menentukan bagi keberhasilan proses BK.
4.   Kekinian.
Masalah yang ditangani oleh BK adalah masalah yang terjadi saat ini,meski mungkin ada kaitannya dengan   masa lalu.
5.   Kemandirian.
Post dari proses BK adalah kemandirian klien utk dapat mengatasi masalahnya sendiri.
6.   Kegiatan.
BK harus mendorong klien utk melakukan kegiatan yg mendukung bagi jalan keluar dari masalahnya.
7.   Kedinamisan.
BK hendaknya bukan sekedar mampu memecahkan masalah tapi juga mampu membawa klien kepada perubahan yg lebih baih.
8.   Keterpaduan.
BK mampu memadukan berbagai aspek kepribadian klien.
9. Kenormatifan.
BK harus sesuai dengan norma yang berlaku, baik norma Agama, adat, hukum, ilmu maupun kebiasaan sehari-hari.
10.  Keahlian.
BK merupakan layanan profesional dan dilakukan oleh profesional pula.
11.  Alih Tangan.
Jika Konselor sekolah belum mampu membantu penyelesaian masalah klien di karenakan sudah di luar keahliannya, hendaknya klien di rujuh kepada pihak yang berkompeten.
12.  Tur Wuri Handayani.
BK mampu memberikan rasa nyaman, keteladanan dan dorongan untuk maju.

B.     Ruang Lingkup dan Bidang Garapan Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah
    Dalam ruang lingkup BK landasan atau dasar program merupakan suatu keputusan awal dan menentukan yang harus diambil oleh pemegang kebijakan pendidikan di sekolah bagi terwujudnya suatu program bimbingan dan konseling sekolah. Merancang keputusan dasar yang kuat memerlukan usaha kerjasama semua unsur dan personel sekolah, termasuk dengan orang tua dan masyarakat, sehingga program bimbingan dan konseling bisa diterima dan memberikan manfaat bagi semua siswa. Dengan demikian, selama tahap pengembangan program bimbingan dan konseling, para stakeholder hendaknya bermusyawarah untuk menentukan filosofi, misi dan fungsi dan isi keseluruhan program.
Dasar pengembangan program yang lengkap merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan bahwa program bimbingan dan konseling sekolah menjadi suatu bagian utuh dari seluruh program pendidikan untuk keberhasilan para siswa. Selain demikian, program BK merupakan program yang integral dengan keseluruhan program sekolah maka harus disusun selaras dengan program pendidikan, program disesuaikan dengan kebutuhan siswa, sekolah, daerah setempat dan dikembangkan secara bertahap dengan melibatkan semua unsur sekolah dalam perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, dan penilaian.
Tahap pengembangan program BK dimulai dari tahap perencanaan program (planning) yang antara lain :
1)   Meneliti kebutuhan siswa (need assesment).
2)   Mengklasifikasi tujuan yang ingin dicapai.
3)   Membuat batasan jenis program yang akan dibuat.
4)   Meneliti jenis program yang sudah ada.
5)   Mengupayakan dukungan dan kerjasama (humas).
6)   Menentukan prioritas program.
Berlanjut pada proses penyusunan program (designing) bimbingan dan konseling di sekolah yang dilakukan melalui lima tahap aktivitas, yaitu :
1)   Merumuskan tujuan secara ooperasional.
2)   Memilih strategi pelaksanaan program sesuai dengan kondisi sekolah.
3)   Menjabarkan komponen program.
4)   Menganalisis kemampuan staf sekolah.
5)   Mengadakan peningkatan kemampuan staf.
Ketika perencanaan dan penyusunan program telah matang, maka tahap pelaksanaan program (implementing) dimulai, antara lain dengan tahap berikut :
1)   Mengidentifikasi sumber yang diperlukan.
2)   Termasuk personil sarana, prasarana, dan waktu.
3)   Membuat instrumen pengukuran keberhasilan pelaksanaan program.
4)   Melaksanakan program dan menyesuaikan dengan pelaksanaan program sekolah yang lain.
5)   Mengadakan perubahan atau perbaikan program. 
     Kemudian perlu adanya tahap penilaian program (evaluating), dengan tujuan mengetahui sejauh mana kemaksimalan pelaksanaan program BK,
Tahap evaluasi antara lain :
1)   Menentukan komponen program yang akan dinilai.
2)   Memilih model penilaian program.
3)   Memillih instrumen penilaian.
4)   Menentukan prosedur pengumpulan data.
5)   Menciptakan sistem monitoring pelaksanaan program.
6)   Menyajikan data, analisis, dan laporan hasil penilaian.
C.    Dasar Pengembangan dan Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Paradigma pendekatan bimbingan dan konseling yang berorientasi perkembangan dan preventif yakni bimmbingan dan konseling komprehensif. Dalam pelaksanaanya menekankan kolaborasi antara konselor dengan para personal sekolah lainnya.
Terintegrasi dengan proses pendidikan di sekolah secara keseluruhan dengan upaya membantu siswa agar dapat mengembangkan atau mewujudkan potensi diri secara penuh (aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir).
Pelayanan BK komprehensif dikembangkan bedasarkan karakteristik perkembangan, tugas perkembangan, ptensi, atau masalah-masalah siswa dengan mengimplementasi BK di sekolah diorientasikan pada upaya memfasilitasi potensi siswa (pribadi, sosial, belajar, karir), atau pengembangan pribadi siswa sebagai makhluk berdimensi biopsikososiospiritual.

D.    Personalia yang terlibat dalam Pengembangan dan Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
      Untuk kelancaran dalam pelaksanaan survey ini kami memerlukan personalia yang terlibat dari pihak sekolah diantaranya :
1. Kepala sekolah yang berfungsi  sebagai edukator, manager, administrator dan supervisor Pemimpin / Leader Inovator Motovator.
2. Wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan menyusun perencanaan membaut program kegiatan dan melaksanakan program, Pengorganisasian, Pengarahan, Ketenagaan, Pengoordinasian, Pengawasan, Penilaian, Identifikasi dan pengukuran data,dan Penyusunan laporan.
3. Guru melakukan kerjasama dengan konselor dalam mengidentifikasi siswa yang memerlukan bimbingan dan konseling, mengalihtangankan siswa yang membutuhkan penanganan pada ahli pembimbing, memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan BK, membantu mengumpulkan informasi yang dipersatukan dalam layanan BK, dan menerapkan nilai dan bimbingan dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Koordinator BK bertugas
a.    Mengkoordinasikan guru pembimbing dalam:
1)   Memasyarakatkan layanan BK
2)   Menyusun program BK
3)   Melaksanakan program BK
4)   Mengadministrasikan program BK
5)   Menilai program BK
6)   Mengadakan tindak lanjut
b.   Membuat usulan kepada kepala sekolah dan mengusahakan terpenuhinya sarana dan prasarana
c.    Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan BK kepada kepala sekolah
5. Konselor
a.    Ikut merumuskan program BK
b.   Melaksanakan program BK
c.    Melaksanakan layanan BK terhadap siswa tanggungannya
d.   Mengevaluasi hasil dan proses layanan BK
e.    Menganalisis hasil evaluasi
f.    Melaksanakan tindak lanjut hasil analisis penilaian
g.   Mengadministrasikan kegiatan BK bersama koordinator
h.   Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada koordinator pembimbing dan kepala sekolah
i.     Menampilkan pribadi sebagai figur moral yang berakhalak mulia
j.     Berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan di sekolah
6.   Administrasi
a.    Membantu guru BK dalam mengadministrasikan seluruh kegiatan BK di sekolah
b.   Membantu guru BK  dalam menyiapkan sarana



            

BAB III
METODE SURVEY

A.    Jenis Metode Survey
1.      Wawancara, digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai pembahasan ruang lingkup dalam proposal kegiatan survey di sekolah.
2.      Observasi, digunakan untuk melihat keadaan secara langsung mengenai pembahasan dalam ruang lingkup kegiatan survey.
3.      Dokumentasi, digunakan untuk memperkuat dan memperjelas bukti fisik saat kegiatan survei berlangsung
B.     Prosedur Survey
1.   Tahap - tahap wawancara meliputi :
a.    Menentukan siapa yang diwawancarai
b.   Mempersiapkan wawancara
c.    Gerakan awal
d.   Melakukan wawancara dan memelihara agar wawancara produktif
e.    Menghentikan wawancara dan memperoleh rangkuman hasil wawancara
2.   Tahap – tahap observasi
a.    Menentukan tempat yang akan di observasi.
b.   Menentukan siapa saja yang menjadi observe.
c.    Menentukan data- data yang di perlukan.
d.   Menentukan cara mengumpulkan data.
e.    Menyediakan perlengkapan dalam proses kegiatan observasi, seperti alat – alat tulis, kamera, dan perekam.
3.      Tahap – tahap dokumentasi
a.       Mengetahui tempat yang akan di dokumentasikan.
b.      Menyediakan peralatan dokumentasi.
c.       Mengatahui teknik – teknik pendokumentasian secara tepat sehingga hasilnya maksimal.
C.    Personalia yang terlibat dalam survey
1.      Survaiver 1: M. Irfan  Baihaqi sebagai Pewawancara 1
2.      Survaiver 2: Moch. Agung N. sebagai Pewawancara 2
3.      Survaiver 3: Mary Nuzullul Muvida sebagai Notulen 1
4.      Survaiver 4: Maya Nining Ekasari sebagai Notulen 2
5.      Survaiver 5: Mochamad Arifin sebagai Dokumenter
6.      Survaiver 6: Heru Mahardika sebagai Observer 1
7.      Survaiver 7: Taufiq Rachman S. sebagai Observer 2

D.    Teknik analisis yang digunakan
Dalam kegiatan survey disekolah kelompok kami menggunakan teknik deskriptif kualitatif, yaitu dalam penelitian kualitatif sumber data dipilih dan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Proses pengumpulan data mengutamakan perspektif emic (mementingkan bagaimana responden memandang dan menafsirkan dunia sekitarnya). Sesuai dengan jenis data, penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Ketiga metode pengumpulan data ini merupakan ciri khas penelitian kualitatif.
1.      Dalam metode observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung tentang kondisi di lapangan, baik yang berupa keadaan fisik maupun perilaku yang terjadi selama berlangsungnya penelitian. Dalam pengertian sempit observasi berarti pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diselidiki.
2.      Dalam metode wawancara dengan cara bertanya langsung kepada responden baik terstruktur maupun tidak terstruktur. Seperti halnya dalam teknik pengumpulan data dengan observasi, maka dalam wawancara ini pun hasilnya dicatat dan direkam untuk menghindari terjadinya kesesatan. Di samping itu peneliti juga menggunakan teknik recall yaitu menggunakan pertanyaan yang sama tentang suatu hal dengan maksud memperoleh kepastian jawaban dari responden. Apabila hasil jawaban pertama dan selanjutnya sama, maka data dapat disebut sudah maksimal.
3.      Pengumpulan data melalui teknik ini dimaksudkan untuk melengkapi hasil data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Dengan analisis dokumen ini diharapkan data yang diperlukan menjadi benar-benar valid. Dokumen yang dapat dijadikan sumber antara lain foto, laporan penelitian, buku-buku yang sesuai dengan penelitian, dan data tertulis lainnya.






  
BAB IV
HASIL SURVEY 
A.    Keadaan Man 3 Kediri
1.   Sejarah MAN 3 Kediri
Madrasah Aliyah Negeri (disingkat MAN) 3 Kediri adalah sekolah setaraf SMA di bawah naungan Kementerian Agama Indonesia yang terletak di Jalan Letjend Soeprapto Nomor 58, Kelurahan Banaran, Kecamatan Kota, Kediri, Jawa Timur. Saat ini MAN 3 Kediri adalah Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional yang diresmikan tahun 2010.
MAN 3 Kediri pada awalnya adalah Sekolah Guru Agama Islam (SGAI) Kediri yang berlokasi di barat alun-alun kota Kediri pada tanggal 25 Agustus 1950.
Setahun kemudian, SGAI diubah namanya menjadi Pendidikan Guru Agama Pertama Negeri (PGAP N), yang kemudian, namanya diubah lagi menjadi Pendidikan Guru Agama Negeri (PGANKediri pada tahun 1960.
PGAN Kediri, pindah ke gedung baru, Jalan Letjend Soeprapto Nomor 48 pada tahun pelajaran 1966-1967. Berdasarkan SK. Menteri Agama Nomor 16 dan 17/1978, pada tanggal 16 Maret 1978, kelas 1, 2 dan 3 PGAN 4 Tahun berubah menjadi MTs Negeri 2 Kediri, sedangkan eks-PGAN6tahun menjadi PGA.
Mulai 1 Juli 1992 tepatnya tahun ajaran 1990/1991 secara resmi PGAN Kediri dialihfungsikan menjadi MAN 3 Kediri. Alih fungsi ini berdasarkan SK. Mentri agama. RI tanggal 27 Januari 1992 no 42. Sebagai Kepala MAN 3 Kediri pertama kali adalah Drs. H. Soeparno.
Sejak alih fungsi PGAN Kediri menjadi MAN 3 Kediri, tepatnya pada bulan Juli 1992, sekolah ini telah mengalami banyak penyempurnaan dan kemajuan yang sangat pesat, apalagi setelah sekolah yang beralamat di Jalan Letjend Suprapto Nomor 58 ini termasuk salah satu dari 25 Madrasah Aliyah yang terpilih dalam program peningkatan mutu pendidikan Kontrak Prestasi tahun 2007 di seluruh Indonesia.
Kemajuan Man 3 Kediri yang semakin membanggakan bisa dilihat dari sarana pembelajaran yang modern, fasilitas fisik yang lengkap, program-program madrasah yang dapat diunggulkan, prestasi sekolah maupun siswa di berbagai even perlombaan tingkat lokal,regionalnasional maupun internasional. Pada tahun 2009, MAN 3 Kediri berganti nama lagi menjadi MAN Kota Kediri 3 hingga sekarang.
2.   Keadaan Guru Konselor
Nama guru Bk Man 3 Kediri
1. Nama Guru                   : Drs. Suyono, M.Pd.
Tahun Mulai Mengajar : 1998
Alamat                          : Pojok – Kepuhrejo – Gampengrejo – Kediri
2. Nama Guru                   : Dra. Sri Hartati
Tahun Mulai Mengajar : 2010
Alamat                          : Perum Bumi Asri Blok W/6 Kaliombo – Kediri
3. Nama Guru                   : Nur Eka Agustin, S.Psi.
Tahun Mulai Mengajar : 2009
Alamat                          : Ketami RT.02/II Pesantren – Kediri
4. Nama Guru                   : Deny Purwanti, S.Pd
Lama mengajar             : Masih 2 bulan
Alamat                          : Praparan Ds. Asmorobangun, Kec. Puncu, Kab. Kediri

3.   Keadaan Siswa MAN 3 KEDIRI
Siswa-siswi MAN 3 Kediri terkenal religious dengan segudang prestasinya, dengan jumlah siswa sebanyak 1.266 siswa yang di pegang oleh 4 konselor. Diantara tugas – tugasnya yaitu Pak Suyono menangani sebanyak 326 siswa, Bu Sri menangani sebanyak 327 siswa, Bu Eka menangani sebanyak 309 siswa, dan Bu Deny menangani sebanyak 304 siswa.
Namun demikian ada saja permasalahan tiap siswa yang tidak beda jauh dengan sekolah pada umumnya. Rata – rata siswa yang mempunyai masalah datatang dengan sendirinya ke ruang BK. Permasalahan yang sering di tangani guru BK seperti :
Masalah pribadi yang berkaitan dengan hubungan sosial dengan temannya dan Bimbingan karir untuk kelas 12.

4.   Visi MAN 3 Kediri
1. ISLAMI, yaitu menciptakan kegiatan yang bernuansa Islam meliputi :
* Pembudayaan salam
* Pembudayaan bacaan Basmallah
* Kegiatan taddarus sebelum pelajaran dimulai ( ± 15 menit )
* Sholat dhuha pada waktu istirahat I ( 10.00 – 10.15 )
* Sholat dhuhur berjama’ah pada istirahat II ( 11.45 – 12.15 )
* Sholat Jum’at di masjid At-Taqwa MAN 3 Kediri
* Penambahan pelajaran muhadatsah
* Kajian Islami oleh Seksi Kerohanian Islam (SKI) dan sholat
* Kegiatan siswa yang berkaitan dengan peringatan hari besar Islam
* Semua mata pelajaran dikorelasikan dengan nilai-nilai Islam.
* Berbusana Islami
* Berperilaku dan bersikap Islami
2. UNGGUL, yaitu berusaha menghasilkan prestasi yang optimal dalam berbagai
bidang, diantaranya :
* Unggul dalam perolehan DANEM
* Unggul dalam penjaringan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi
* Unggul dalam penguasaan IPTEK
* Unggul dalam lomba kreativitas
* Unggul dalam olah raga
* Unggul dalam disiplin madrasah
* Unggul dalam ketrampilan
* Unggul dalam kebersihan dan ketertiban
3. POPULIS, yaitu dikenal dan diminati masyarakat melalui :
* Peningkatan prestasi akademis
* Peningkatan prestasi ekstra kurikuler (Drumb Band, Pramuka, PMR, KIR
IPA/IPS/Bahasa,     Jurnalis, Pecinta Alam, Karate, Sepak bola, dll)
* Pengadaan lomba-lomba tingkat MTs/SMP, MA/SMA
4. INDAH, yaitu menciptakan suasana dan iklim belajar yang sejuk, aman, indah dan nyaman agar siswa kerasan di sekolah dengan cara :
* Menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan
* Pengadaan dan pemeliharan taman sekolah
* Pengadaan program penghijauan
5. MANDIRI, yaitu menyiapkan dan memberi bekal kepada siswa yang akan
langsung terjun dalam kehidupan masyarakat melalui :
* Pengembangan bahasa ( Bahasa Arab dan Bahasa Inggris )
* Ketrampilan IPA terapan
* Ketrampilan otomotif
* Ketrampilan tata busana
* Ketrampilan komputer

5.   Misi MAN 3 Kediri
1.Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Islam dan budaya bangsa sebagai sumber kearifan dan bertindak.
2.Mengembangkan potensi akademik peserta didik secara optimal sesuai dengan bakat dan minat melalui proses pembelajaran.
3.Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif kepada peserta didik dibidang ketrampilan sebagai modal untuk terjun ke dunia usaha.
4.Mengembangkan potensi peserta didik melalui kegiatan olah raga dan kesenian serta kegiatan ekstra kurikuler lain untuk memupuk disiplin dan mengembangkan kreativitas.
5.Mengoptimalkan kompetensi warga madrasah dalam memberi pelayanan kepada siswa dan masyarakat pengguna pendidikan.
6.Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan warga madrasah dan stakeholders berdasarkan konsep School Based Management.
7.Mengembangkan potensi akademik peserta didik secara optimal sesuai dengan bakat dan minat melalui proses pembelajaran.
8.Mengembangkan potensi peserta didik melalui kegiatan olah raga dan kesenian serta kegiatan ekstra kurikuler lain untuk memupuk disiplin dan mengembangkan kreativitas.
9.Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan warga madrasah dan stakeholders berdasarkan konsep School Based Management

B.     Data –data / Informasi Hasil Survei di MAN 3 Kediri
1.   Dasar pengembangan dan penyusunan program
MAN 3 Kediri sudah mulai menggunakan Kerangka Kerja Utuh sebagai dasar dalam penyusunan dan pengembangan program BK. Namun dalam kenyataannya, masih menggunakan pola 17+. Kerangka Kerja Utuh telah diaplikasikan dalam penyusunan dan pelaksanaan program BK di sekolah tersebut yang berupa IKMS.
2.    Pelaksanaan program BK
Ada kolaborasi antara guru mata pelajaran, wali kelas, guru pembimbing (guru BK), dan kepala sekolah untuk membantu dan memfasilitasi siswa. Dalam kegiatan pelayanan masuk kelas tidak ada, dengan demikian guru BK memanfaatkan waktu upacara untuk di isi dengan kegiatan layanan informasi. Sehingga program yang dibuat dapat terlaksana walaupun tidak semuanya.
3.   Evaluasi program BK
Evaluasi program BK Di MAN 3 Kediri dulu pernah dibuat, namun untuk tahun ini masih belum ada antara pembuatan program, pelaksanaan program dan penilaan program.
4.   Personalia BK
Personalia BK MAN 3 Kediri  terdiri dari ;
·      Kepala sekolah
·      Wakil kepala sekolah
·      Wali kelas
·      Guru mata pelajaran
·      Koordinator dan guru pembimbing (BK)

5.   Menemukan bukti – bukti program
BK  di Man 3 Kediri terdapat program bulanan, program  semesteran, dan  program tahunan. (terlampir)


C.    Analisis Data
Berdasarkan hasil survay pada tanggal 14 Nopember 2012 yang bertempat di MAN 3 KEDIRI, kelompok kami menyimpulkan bahwa bimbingan dan konseling di MAN 3 KEDIRI sudah sesuai dengan progam yang terbaru. Ada beberapa hal yang masih belum tercapai dan menghabat terlaksananya progam bimbingan dan konseling secara efektif, salah satunya Bimbingan dan konseling di MAN 3 KEDIRI tidak mendapat jam masuk kelas melainkan guru Bimbingan dan konseling mengunakan jam upacara , setiap guru  membawahi sekitar  304-327 siswa dari total jumlah siswa ada 1266 dibimbing oleh 4 guru bimbingan dan konseling untuk memberikan informasi tentang BK. Terkait tidak ada nya jam masuk kelas BK di MAN 3 KEDIRI, maka progam yang dibuat oleh guru BK  tidak terlaksana secara efektif,sehingga  Guru menggunakan metode  IKMS (Identivikasi Kebutuhan Masalah Siswa) untuk mengetahui hal apa yang perlu diajarkan oleh guru bimbingan dan konseling , prosedurnya IKMS tersebut disebar ke kelas dan nantinya kan diisi oleh siswa diisi lengkap dengan biodata siswa meliputi nama, kelas, dll, nantinya hasil IKMS tersebut akan diprosentase hingga akhinya akan muncul prosentase terbanyak maka hal tersebut yang akan dijarkan oleh guru BK kelas kelas  contoh : bagaimana membuat suasana belajar di kelas menjadi nyaman.
Ada 4 Guru Bimbingan dan Konseling di MAN 3 KEDIRI : 
Drs. SUYONO, MPd.                  Selaku koordinator Bimbingan Konseling
Dra. SRI HARTATI                     Selaku Bendahara
NUR EKA AGUSTIN, S.Psi.      Selaku Sekertaris
DENY PURWANTI,Spd.                        Selaku anggota

BK di MAN 3 Kediri sekarang sudah tidak dipandang lagi sebagai polisi sekolah oleh siswa, karena BK di MAN 3 Kediri  mengurusi tentang masalah pribadi siswa atau masalah yang berkaitan dengan karir bukan mengurusi kedisiplinan siswa atau ketertiban siswa karena sudah ada tim tatib yang menangani hal tersebut dengan sepengetahuan BK. Siswa juga sangat aktif untuk datang ke BK dalam rangka meminta saran , motivasi , pemecahan masalah yang hadapi , atau masalah nilai dan masalah lainya.






BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Penyusunan dan pelaksanaan program BK MAN 3 Kediri sudah menggunakan Kerangka Kerja Utuh, namun dalam pemberian pelayanan informasi yang mengalami kendala dimana tidak ada jam yang bisa di gunakan untuk layanan masuk kelas sehingga memanfaatkan waktu upacara untuk di isi dengan kegiatan layanan informasi.


B.     Saran
Ruang BK di MAN 3 Kediri menurut kami sudah cukup bagus dan menarik, sudah ada ruang konseling, lemari penyimpanan data siswa dan buku pribadi siswa.





DAFTAR PUSTAKA

Saipullah STIKIP. 2010. Survey Permasalahan BK Di Sekolah. (Online), (http://saipullahbk.blogspot.com/2010/12/survey-permasalahan-bk-di-sekolah.html, Diakses 16 November 2012).